Sabtu, 07 Oktober 2017

pengertian bukti transaksi akuntansi beserta fungsi jenis dan contohnya

A.Persamaan Akuntansi 
            Secara umum,akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga merupakan seni pencatatan,pengklasifikasian serta pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas transas dan kejadian yang sedikitnya sebagian atau keseluruhan mempunyai sifat keuangan serta penginterpretasian hasil pencatatan tersebut.Akuntansi ialah suatu sistem informasi berdasarkan mana phial-pihak yang berkepentingan dalam usaha mengambil keputusan.Informasi sebagai hasil dari akuntansi dibutuhkan oleh banyak pihak,baik intern maupun ekstern.
           Pihak-pihak yang berkepentingan dan membutuhkan informasi keuangan antara lain galah manajemen,pemegang saham,pegawai,debitur,dan kreditur,bank,pemerintah dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.Secara lebih teknis,akuntansi ialah kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat,mengklasifikasikan,serta melaporkan dalam bentuk laporan keuangan,transaksi-transaksi yang telah dilaksanakan perusahaan dan akhirnya menginterpretasikan laporan tersebut.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
          Transaksi ialah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan,atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.Setiap transaksi akan berpengaruh paling tidak "dua perkiraan" dan dicatat pada "dua sisi berlawanan" (debet dan kredit).Untuk itu dalam akuntansi dikenal istilah saldo normal.

a.Tahap Pencatatan 
         Tahapan pencatatan ialah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah sehingga timbul laporan keuangan.
Langkah-langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan yaitu sebagai berikut :
1.menyiapkan bhakti pencatatan (dokumen sumber)
2.Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal
3.Melakukan posting kedalam buku besar
Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat.

b.Tahap Pengikhtisaran 
1.Pembuatan neraca saldo (trial balance)
2.Jurnal penyesuaian
3.Neraca saldo disesuaikan 
4.Perhitungan rugi laba dan neraca
5.Penyusunan laporan keuangan 
6.Jurnal penutup
7.Pembuatan neraca saldo penutup
8.Jurnal pembalik

c.Tahap Pelaporan
1.Laporan keuangan
2.Jurnal penutup
3.Neraca saldo estelar penutupan
Sebagai hasil akbar dan tujuan akuntansi ialah menghasilkan informasi ekonomi,untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya.Agar hasil akhir mudah dimengerti serta mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahaan perlu diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akuntansi,berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum.Laporan keuangan dibuat pada akhir periode akuntansi misal setiap 3 bulan,persemester ata setahun sekali dan sebagainya.

d.Neraca 
1.Laporan rugi/laba
2.Laporan perubahan modal
3.Laporan perubahan posisi keuangan
4.Catatan atas laporan keuangan
5.Laporan tau informasi lain sebagai pelengkap

B.Bukti Transaksi 
            Transaksi ialah merupakan segala aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi keuangan atau harta kekayaan perusahaan.Contoh : membeli peralatan kantor,membayar gaji karyawan,serta pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Bukti transaksi ialah bukti tertulis atau bukti-bukti atas terjadinya setiap kegiatan transaksi-transaksi dalam suatu perusahaan seperti misalnya adanya penjualan tunai,penjualan kredit,pembelian tunai,pembelian kredit,retur penjualan,retur pembelian dan sebagainya.Dan dari transaksi kegiatan tersebut berupa bukti tertulis yang menjadi dasar pencatatan laporan keuangan suatu perusahaan.
           Kegunaan bukti transaksi dalam kegiatan akuntansi yaitu sebagai dasar objek utama pencatatan akuntansi.Tanpa adanya bukti transaksi tidak akan ada kegiatan untuk pencatatan akuntansi atau kegunaannya pun bisa menjadi salah satu sumber utama yang menjadi acuan untuk membuat laporan atau pencatatan akuntansi dalam suatu perusahaan atas transaksi-transaksi yang telah terjadi.

Fungsi Bukti Transaksi
           Fungsi pock bhakti transaksi ialah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan perusahaan.Dengan adanya bukti transaksi,setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Informasi yang dapat diperoleh dari adanya bukti transaksi yaitu :
1.Siapa yang melakukan transaksi 
2.Rekening apa saja yang terpengaruh dengan adanya transaksi yang terjadi
3.Penetapan pencatatan rekening ke dalam pencatatan selanjutnya (jurnal)

Menganalisis Bukti Transaksi
1.Identifikasi keabsahan fisik bukti transaksi,artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan.
2.Identifikasi transaksi dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan.
3.Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti perhitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku.
4.Menentukan akun-akun buku besar dan jumlah rupiah yang harus didebet dan dikredit sebagai akibat terjadinya transaksi.
Transaksi yang terjadi sehari-hari di perusahaan terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
a.Transaksi Internal 
Transaksi internal merupakan transaksi yang terjadi yang melibatkan hanya bagian-bagian yang ada didalam perusahaan,lebih menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi
antar bagian yang ada dalam perusahaan seperti memo dari pimpinan kepada seseorang yang ditunjuk,perubahan nilai harta kekayaan karena penyusutan,pemakaian perlengkapan kantor.
b.Transaksi eksternal 
Transaksi eksternal merupakan transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan,seperti transaksi pembelian,penjualan,pembayaran hutang piutang.
Manfaat utama dari bukti-bukti transaksi ialah menyediakan bukti tertulis atas transaksi yang telah dilaksanakan,sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya sengketa dimasa mendatang.
Bukti transaksi jika dilihat dari asalnya dibedakan menjadi :
1.Bukti transaksi internal merupakan bukti pencatatan kejadian di dalam perusahaan itu.Biasanya berupa memo dari pimpinan atau orang yang ditunjuk.
2.Bukti transaksi eksternal merupakan bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan.Bukti tersebut antara lain : Fungsi utama dari bukti transaksi adalah sebagai bukti tertulis atas transaksi-transaksi yang telah terjadi,untuk menghindari kemungkinan adanya persengketaan di massa yang akan dating,dan penyelewengan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.Oleh sebab itu bukti transaksi yang baik haruslah ada pengesahan atau pengakuan dari pihak-pihak yang berwenang.

Contoh bukti transaksi intern :
1.Bukti kas masuk
bukti kas masuk merupakan tanda bukti nahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
2.Bukti kas keluar
bukti kas keluar merupakan tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji,pembayaran utang atau pengeluaran yang lainnya.
3.Memo
memo merupakan bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan.
Sedangkan contoh bukti ekstern ialah kuitansi,faktur,nota debit,nota kredit,nota kontan,dan bukti memorial.
1.Kuitansi(official receipt)
kuitansi merupakan bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.Kuitansi dibuat dan ditanda tangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran.Kuitansi umumnya terdiri dari dua bagian,bagian pertama diberikan kepada pihak pembayar sebagai bukti pencatatan pengeluaran uang,sedangkan bagian yang tertinggal (Sus/bonggol kuitansi) untuk sementara bisa dijadikan bukti pencatatan penerimaan uang.Sebagai bukti penerimaan uang kuitansi harus dibubuhi materai.Untuk pembayaran dalam jumlah nominal di atas Rp.1.000.000,wajib dibubuhi materai Rp.3.000
Informasi yang termuat dalam kuitansi antara lain :
*Nama yang menyerahkan uang
*Jumlah uang yang dibayarkan
*Tanggal penyerahan uang
*Nama dan tanda tangan yang menerima uang
2.Faktur (invoice)
Faktur merupakan perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit,dibuat oleh pihak penjual disampaikan kepada pihak pembeli.Biasanya dibuat rangkap 2,yang asli diberikan kepada pihak pembeli sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan kopiannya dipegang oleh pihak penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.
Informasi yang harus dimuat dalam faktur antara lain :
*Nama dan alamat penjual
*Nomor faktur
*Nama dan alamat pembeli
*Tanggal pemesanan
*Tanggal penerimaan
*Syarat pembayaran dan keterangan mengenai barang seperti jenis barang,kuantitas,harga satuan dan faktur penjualan.
Bagi pihak pembeli faktur yang diterimanya merupakan faktur pembelian,sedangkan bagi pihak penjual faktur yang dikirim kepada pihak pembeli merupakan faktur penjualan.
3.Nota Debit
Nota debit merupakan surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau penurunan (mengurangi) utang usaha pembeli yang harus dilunasi.Lembar asli barang yang dibeli,sedangkan tembusannya/kopiannya disimpan oleh pembeli sebagai arsip dan bukti pencatatan.
4.Nota Kredit
Nota kredit surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau ketidak sesuaian kualitas barang yang dikirim dengan yang dipesan.Nota kredit dibuat dan ditandatangani oleh penjual.Arti nota kredit adalah penjual mengkredit (mengurangi ) piutang usaha yang akan ditagih ke pembeli.Lembar asli diberikan kepada pembeli sedangkan yang tembusan/kopiannya disimpan penjual.
5.Nota Kontan
Nota kontan merupakan bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.
6.Bukti Memorandum
Bukti memorandum merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam intern perusahaan itu sendiri dan biasanya teradi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji pegawai yang masih dibayar.

Karakteristik bukti transaksi meliputi :
1.     Memenuhi keabsahan formil
Transaksi dilakukan melalui prosedur formal yang ditunnjukkan dalam bukti transaksi dengan adanya tanda tangan dari pihak-pihak terkait yang mempunyai kewenangan atas transaksi tersebut.
2.     Memenuhi keabsahan materil

Penghitungan-penghitungan nilai uang dalam transaksi dipastikan kebenarannya sehingga menghasilkan jumlah yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesalahan dalam pembuatan neraca saldo

Kesalahan dalam pembuatan neraca saldo 1.      Kesalahan yang tidak mengganggu keseimbangan neraca saldo antara lain :             a.Tr...